Sebuah organisasi bidang sosial yang memiliki banyak anggota dan memiliki tradisi saling
memperhatikan antar sesama anggota, memerlukan alat bantu untuk melakukan kunjungan
kepada anggota-anggotanya untuk mengetahui kondisi masing-masing anggota dan jika
memungkinkan mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh masing-masing anggotanya. Kunjungan ini selanjutnya disebut sebagai pelawatan. Apabila seorang anggota sedang sakit, maka anggota lainnya bisa melakukan permintaan pelawatan agar pengurus organsisasi mengatur penjadwalan untuk melakukan pelawatan kepada anggota yang sakit tersebut. Petugas administrasi organisasi kemudian menindaklanjutinya dengan mengatur data yang lebih rinci mengenai pelawatan seperti tanggal dan jam pelawatan, lokasi pelawatan pada peta, dan daftar anggota yang ditugaskan untuk melakukan pelawatan, dan menetapkan ketua pelawatan. Setelah pelawatan, ketua pelawatan mengambil foto situasi, kemudian memberikan laporan ringkasan pelawatan dan mengunggah foto-foto situasi pelawatan. Bagian administrasi kemudian dapat melakukan rekapitulasi dan laporan pelawatan yang sudah dilakukan. Dengan menggunakan aplikasi Mobvis ini, seluruh anggota dapat saling memperhatikan satu dengan yang lain dengan cara yang lebih mudah.

Petugas administrasi organisasi kemudian menindaklanjutinya dengan mengatur data yang lebih rinci mengenai pelawatan seperti tanggal dan jam pelawatan, lokasi pelawatan pada peta, dan daftar anggota yang ditugaskan untuk melakukan pelawatan, dan menetapkan ketua pelawatan. Setelah pelawatan, ketua pelawatan mengambil foto situasi, kemudian memberikan laporan ringkasan pelawatan dan mengunggah foto-foto situasi pelawatan. Bagian administrasi kemudian dapat melakukan rekapitulasi dan laporan pelawatan yang sudah dilakukan. Dengan menggunakan aplikasi Mobvis ini, seluruh anggota dapat saling memperhatikan satu dengan yang lain dengan cara yang lebih mudah.